Resensi Film "Lucy"
Judul Film : Lucy
Genre : Scientific Fiction (Sci-Fi)
Produced By : Eurocorp
Distributed by : Universal Pictures
Written By : Luc Besson
Starring : Scarlett Johansson (Lucy), Morgan Freeman (Profesor Samuel Norman), Choi Min-sik (Mr. Jang), Amr Waked (Del Rio).
Cinematografy : Thierry Arbogast
Realese date : 25 Juli 2014 (Amerika Serikat; 6 Agustus 2014 )
Duration: 89 Minutes
Country/Language : French / English
Budget/Box office : $40 juta/$43,8 juta
Sinopsis film "Lucy" :
Lucy adalah seorang wanita nakal berusia 25 tahun asal Amerika yang tinggal serta kuliah di Kota Taipei, Taiwan. pacarnya menipunya dan menjerumuskannya untuk menjadi pengedar narkoba kepada gangster bernama Mr. Jang. Lucy kurir pengantar obat sintetis berharga yang disebut CPH4. Obat ini dapat menyebabkan peningkatkan kapasitas otak manusia yang menggunakannya. Melalui berbagai peristiwa yang tidak disadarinya (karena Lucy dibius), obat dijahit di perut Lucy untuk dijual ke Eropa. Lucy diculik dan disekap. Di tempat penculikan, salah seorang penculik mencoba memperkosanya. Ia memberontak dan mendapat tendangan tanpa ampun di perutnya. Kejadian itu melepaskan obat tersebut masuk ke dalam tubuhnya.
Kemudian dia pun menjadi memiliki kekuatan super karena otaknya mampu berfungsi secara maksimal. Lalu Lucy pun membantai semua gangster yang menculiknya. Ia juga berusaha mencari jawaban atas kejadian aneh yang menimpa dirinya sembari melawan para gangster yang mengejarnya.
Kelebihan :
- Film Lucy menampilkan scene ilmiah yang menakjubkan, membuat kita berfikir lebih dalam saat menontonnya.
- Special effect yang ciamik.
- Peran Scarlett Johanson disini sangat bagus.
Kekurangan :
- Dalam film ini, Musuh Lucy yaitu Mr. Jang terlalu mudah dikalahkan sehingga terlihat kurang menantang.
- Terlalu sederhana drama permasalahan yang dibuat, jadi lebih menonjolkan sisi effect narkoba CPH4 ketimbang permasalahan awal akan narkoba tersebut.
Pendapat Pribadi :
Banyak nilai baik dan buruk dari film ini yang dapat kita ambil, dari sisi baiknya di film ini sebenarnya mengajarkan kita untuk bagaimana caranya memanfaatkan waktu sebaik - baiknya, terutama kepada orang - orang yang kita sayang (seperti pada chapter dimana lucy menelfon ibunya lalu menangis dan berterimakasih atas semua yang ibunya berikan selama ini, mengharukan). dan sisi buruknya adalah film ini menerangkan dengan jelas bahwa jika manusia bisa mengexplore kemampuan otaknya sampai 100% , ia bisa saja menjadi seperti Tuhan, itu buruk !.
Tidak ada komentar: